Search This Blog

Friday, February 8, 2013

Strategi Peningkatan Layanan dan Bisnis Rumah Sakit PTPN X (Persero) Untuk Menjadi Rumah Sakit Yang Pertama dan Terdepan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Kesehatan.



Oleh : M Syaiful Rizal 
 (IT – Sekper) 





“Mencegah lebih baik daripada mengobati”,
            Kalimat diatas sudah sangat sering kita dengar dari orang tua, media, ataupun tulisan – tulisan ilmiah.  Nasehat tua tersebut sudah sangat familiar di semua kalangan masyarakat. Sehingga dengan kalimat pembanding “lebih baik” – tersebut menjadikan kata kerja “mencegah” seharusnya menjadi objek bisnis yang sangat menguntungan dari rumah sakit PTPN X.

            Perkembangan dunia kedokteran dan kesehatan yang pesat menjadikan persaingan rumah sakit juga semakin ketat. Pangsa pasar yang terbatas karena konsumen adalah orang yang sedang sakit, keterbatasan area pemasaran yang hanya pada masyarakat wilayah terdekat saja, dan desakan bisnis dari pengobatan alternatif yang menjamur akhir – akhir ini di Indonesia mengharusan bisnis rumah sakit memiliki terobosan dalam objek bisnis, kepuasan pelanggan, dan kualitas layanan kesehatan.  Selain itu jumlah rumah sakit yang juga banyak untuk satu wilayah tertentu akan menjadikan persaingan semakin ketat, dan hanya rumah sakit yang benar benar unggul yang akan menjadi rujukan utama masyarakat.

            PTPN X ( Persero) memiliki 3 anak perusahaan rumah sakit yaitu Rumah Sakit Gatoel -  Mojokerto, Rumah Sakit HVA Toeloengredjo – Pare, dan Rumah Sakit Perkebunan – Jember. Ketiga rumah sakit tersebut selain melayani karyawan PTPN X juga melayani masyarakat umum. Dengan berjalannya waktu, rumah sakit PTPN X sudah memiliki nama dan citra yang baik di mata masyarakat. Kualitas dokter dan infrastruktur juga sudah memadai, begitu pula dengan tingkat kepuasan konsumen yang juga meningkat. Hal ini ditandai dengan jumlah konsumen, laba, dan pengembangan fasilitas ketiga rumah sakit ini meningkat. Proses transformasi rumah sakit menjadi anak perusahaan PTPN X juga adalah strategi yang tepa melihat laba besar dari bisnis ini yang mampu menutupi dan menyempurnakan keuntungan perusahaan.

Namun untuk bisa memenangkan persaingan dalam bisnis kesehatan, rumah sakit PTPN X harus memiliki terobosan dan inovasi untuk terus meningkatkan keuntungan dan lotalitas masyarakat. Harus ada konsep yang unik, berciri khas, dan mudah  diterima masyarakat untuk mengembangkan bisnis kesehatan ini. Rumah sakit sebaiknya memperlebar pangsa pasar, sehingga tidak hanya karyawan dan masyarakat yang sakit saja yang menjadi konsumen tetap. Sebaiknya rumah sakit juga menjadi rujukan dari masyarakat yang juga sehat dan tidak terbatas area atau wilayah kerja manapun. Harus ada sebuah layanan yang menjadikan bisnis kesehatan rumah sakit menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Kalimat “Mencegah lebih baik daripada mengobati” menarik untuk dijadikan layanan layanan baru, dan bisa menjadi kekuatan bisnis yang unik bagi rumah sakit perkebunan gula ini.

Kecepatan informasi, akses, dan penanganan kesehatan untuk masyarakat pada jaman moderen saat ini sudah menjadi kebutuhan utama. Di Indonesia, bisnis rumah sakit masih konvensional, walaupun kebutuhan dan perkembangan pengetahuan masyarakat terhadap teknologi sudah meningkat. Hal seperti ini harus dilirik dan bisa menjadi konsep menarik untuk meningkatkan laba perusahaan dan loyalitas pelanggan.

Rumah sakit bisa menyediakan sebuah layanan SMS CENTER yang berisi informasi, pengaduan, dan penanganan gangguan kesehatan. Konsumen bisa mendaftarkan nomer ponselnya untuk menikmati servis tersebut. Salah satu servis SMS yang bisa dikirim adalah tips dan trik kesehatan untuk menjaga kesehatan secara umum, mencegah datangnya penyakit, dan informasi kecantikan untuk pasar remaja putri dan wanita dewasa. Setiap harinya SMS dengan content yang berbeda beda akan dikirim. Contoh dari kiriman SMS adalah sebagai berikut :

Tips mencegah kanker serviks untuk usia dini adalah tidak melakukan hubungan dibawah 20 tahun, vaksinasi HPV yang bisa ditemui di poli penyakit dalam RS. Gatoel, makan makanan bergizi dan olahraga teratur ”.

Informasi seperti ini memiliki nilai jual yang tinggi jika menarik dan benar benar dibutuhkan masyarakat. Tim medis baik dokter, bidan dan tim kesehatan masyarakat dari rumah sakit PTPN sudah pasti memiliki banyak tips kesehatan untuk masyarakat karena memang sudah menjadi bidang akademinya. Sehingga dalam layanan ini tidak akan kekurangan bahan untuk content SMS. Pangsa pasar dari layanan tersebut juga luas karena konsumennya tidak harus orang yang sakit tapi semua masyarakat bisa menjadi konsumen. Begitu pula  dengan area layanan yang tidak terbatas karena menggunakan fungsi sms yang bisa dijangkau dimanapun selama masih ada layanan operator selular. Saat ini operator selalular sudah menjangkau banyak tempat di Indonesia. Dengan demikian maka PTPN X sudah menjadikan nasehat “ mencegah lebih baik dari mengobati” sebuah peluang bisnis yang besar.

            Jenis layanan kedua tetap menggunakan teknlogi SMS yang sudah umum dilakukan masyarakat Indonesia. Layanan SMS untuk memberikan pertolongan pertama umtuk pasien yang berada jauh dari rumah sakit, sehingga membutuhkan waktu untuk akses ke dokter adalah salah satu prospek bisnis yang menjanjikan. Dalam kondisi terdesak pasien atau orang disekitarnya membutuhkan petunjuk yang tepat untuk meringankan kondisi si pasien hingga ditangani langsung oleh dokter yang benar. kondisi pasien yang sedang rawat jalan, kecelakaan lalu lintas, masyarakat yang sakit mendadak, dan perempuan yang melahirkan adalah kondisi kondisi yang harus cepat ditangani. Jika menunggu ambulan atau penanganan dokter dari rumah sakit membutuhkan waktu lama akan sangat terlambat dalam melakukan pertolongan pertama. Dengan servis SMS content ini, maka masyarakat diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama jika menghadapai atau menemui kondisi sepeti diatas. Masyarakat dapat memilih kondisi – kondisi yang sudah disiapkan lewat sms lalu kemudian layanan sms content dari rumah sakit akan membalas dengan sms hal hal yang harus dilakukan.  Contoh dari layanan tersebut adalah sebaga berikut :

Sms dari konsumen : darurat jantung 50 L  ( “darurat” adalah kode SMS, serangan jantung adalah jenis kondisi darurat, 50 adalah usia penderita, dan L adalah jenis kelamin laki laki)
SMS dari rumah sakit : “1.Duduk atau berbaring, 2. berikan ruang yang cukup ( udara yang cukup). 3. berikanan tekanan ke jantung korban  7x, jeda sebentar, dan lakukan kembali,4. pernafasan buatan pada mulut, 5. beri aspirin. Balas reg ambulan spasi alamat untuk pemesanan ambulan

Bayangkan jika rumah sakit menjadi rujukan untuk pasien dalam segala kondisi. Ini menjadikan rumah sakit memiliki peran penting pada semua masyarakat, dan bisa menaikkan citra dan loyalitas masyarakat terhadap rumah sakit tersebut. Tanggung jawab rumah sakit bukan hanya sebagai lembaga bisnis namun juga sosial, sehingga dalam kondisi seperti ini harga untuk layanan content harus terhitung murah. Misal hanya Rp. 275 per sms ( laba Rp. 25/sms jika harga layanan sms dari operator adalah Rp. 250). Keuntungan utama dari layanan ini adalah sikap loyal dari masyarakat untuk rumah sakit tersebut, sehingga rumah sakit akan memiliki pelanggan setia dan akan selalu menjadi pilihan utama masyarakat.

            Layanan untuk pertolongan pertama diatas bisa dikembangkan ke pemesanan fasilitas rumah sakit. Misalkan konsumen dapat memesan ambulan tanpa harus mengunjungi atau menelpon operator rumah sakit. System IT dari rumah sakit akan langsung memberikan respon sehingga menugaskan mobil ambulan rumah sakit untuk menjemput pasien. Selain  pemesanan ambulan, konsumen bisa memesan kamar dan fasilitas lain rumah sakit, yang juga otomatis memberi tahu dokter langganan atau yang menangani kasus si pasien. Pihak rumah sakit juga bisa mempersiapkan fasilitas dari si pasien dengan cepat dan tepat, bahkan sebelum pasien tiba di rumah sakit. Saya teringat pada layanan rumah sakit di Mount Elizabeth Hospital Singapura ketika salah satu keluarga dirawat disana, dimana semua fasilitas bisa dipesan secara on – line. Pihak rumah sakit harus memberikan kenyamanan terhadap pasien ketika  menangani penyakitnya. Rumah sakit bukan hanya memberikan terapi dan obat untuk kesehatan pasien, tapi juga  pasien harus merasa seolah berada di rumah sendiri dan secara psikologis mengurangi tekanan akan kondisinya.

            Layanan SMS content terhitung murah untuk daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya, tapi akan mendatangkan keuntungan yang lumayan besar bagi perusahaan. Harga normal sms untuk semua operator pada umumnya Rp. 250, dan jika pihak rumah sakit memberikan harga 500 rupiah per sms, maka keuntungan yang didapat adalah Rp. 250. Data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menunjukkan angka fantastis untuk pengguna selular di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 250 juta nomor, SMS mencapai data  260 miliar unit SMS, serta 27.000 terabyte transaksi data ( untuk layanan pertolongan pertama pasien tidak hanya bisa menggunakan sms tapi juga transaksis data missal video content atau gambar content untuk penanganan kondisi pasien secara cepat). Dengan angka angka tersebut akan cukup mudah bagi kita untuk menyimpulkan keuntungan perusahaan dengan adanya layanan ini.

            Bisnis layanan content ini masih sangat jarang di Indonesia namun memliki potensi besar terhadap bisnis rumah sakit kedepan. PTPN X harus bisa menjadi yang pertama dan terdepan dari konsep ini. Masyarakat kita sudah mengenal nasehat yang menjadi isnpirasi pertama dari tulisan ini, sehingga untuk pemasarannya akan sangat mudah diterima oleh masyarakat luas pada semua kalangan. Hal ini karena kesehatan adalah kebutuhan semua orang tidak hanya golongan tertentu saja, dan penggunaan sms sekarang sudah menjadi begitu sangat sederhana untuk dilakukan oleh masyarakat manapun. Akan lebih bijak jika menggunakan satu rumah sakit dulu menjadi pilot project layanan ini sebelum menerapkannya di semua rumah sakit. Dan satu hal yang pasti adalah rumah sakit PTPN X tidak akan terbatas dan terkotakkan oleh ruang dan waktu. Keuntungan yang didapat tidak hanya materi tapi juga loyalitas pelanggan, dan rasa tanggung jawab yang besar dari rumah sakit untuk mengawal pasiennya dimanapun  berada akan menunjukkan level dan kelas nya sendiri.
 

No comments:

Calendar